Judul :
Pudar
Penulis : Anif Khasanah
Penerbit : Gagas Media, cetakan pertama 2012
Pudar, sebuah novel
yang mengambil latar di Korea, tak heran
jika banyak mengandung unsur budaya
Korea di dalamnya, baik secara bahasa maupun keseharian orang Korea. Hal ini
mungkin sangat berkaitan erat dengan ketertarikan penulis dengan banyak hal yang berbau Korea sejak
tahun 2009, tepatnya setelah ia menonton
sebuah drama Korea, Boys Before Flowers.
Novel ini ditulis oleh
Anis Khasanah, seorang perempuan yang dilahirkan dan tumbuh di sebuah desa
kecil di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ini baru saja meraih gelar sarjana
pendidikan Bahasa Inggris tahun 2012. Novel ini merupakan novel kedua Anis,
tetapi novel pertama yang berhasil diterbitkan.
Jung
Seung Wo, seorang presiden mahasiswa di salah satu Universitas Korea adalah Kristen yang taat. Kisah cinta
pertamanya bersama Lee Hye Rin yang berakhir begitu saja sempat membuatnya
menjadi pemuda yang lemah, terlebih lagi Hye Rin pergi jauh meninggalkan Korea
sebelum mengetahui perasaan Seung Wo padanya.
Jung
Seung Wo akhirnya berhasil melupakan Hye Rin berkat semangat dan motivasi dari
karibnya, Bong Chan. Min Ji, seorang asisten presiden mahasiswa ini juga cukup
banyak mengetahui soal percintaan bosnya itu.
Kerumitan
kisah cinta Seung Wo bermula saat ia secara tidak sengaja bertemu dan
berkenalan dengan seorang mahasiswi asal Indonesia, Hana Sofia saat persiapan
peringatan hari HAM Internasional. Hana Sofia, seorang gadis muslim yang taat,
cerdas, ramah, dan selalu mengenakan penutup kepala (jilbab). Seung Wo dan Hana
pun sama-sama tertarik dan mulai jatuh hati setelah keduanya cukup lama mengenal
satu sama lain.
Namun,
kisah cinta mereka berakhir begitu saja saat keduanya sadar akan perbedaan
besar di antara mereka, perbedaan keyakinan yang sulit untuk di satukan.
Terlebih lagi, kedua orang tua Seung Wo tidak menginginkan dan mengizinkan
hubungan antara Jung Seung Wo dan Hana Sofia.
Dari
Novel ini, secara tidak langsung membuat pembaca mengetahui banyak hal tentang
budaya bangsa lain, misalnya saja ada beberapa percakapan yang menyisipkan kosa
kata bahasa Korea yang di sertai terjemahan kedalam bahasa Indonesia, serta
mengajak pembaca untuk saling menghargai perbedaan, baik perbedaan keyakinan,
maupun perbedaan-perbedaan lain yang ada
antar bangsa.
Namun,
novel yang mengisahkan kisah cinta yang lama-kelamaan pudar ini penyelesaianya
kurang jelas, dan bagian awal dari novel ini sedikit membosankan sehingga
kurang menarik perhatian pembaca.
Secara
keseluruhan menurut saya, novel ini sebenarnya cukup menarik karena berbeda
dengan novel remaja pada umumnya, biasanya novel-novel remaja yang berkisahkan
tentang percintaan tokoh utamanya seorang perempuan, tapi di novel ini sosok
Jung Seung Wo, seorang laki-laki yang menjadi tokoh utama. Sayangnya,
penyelesaian dari kisah dalam novel ini tidak tuntas, kurang klimaks. Tapi,
novel ini patut untuk di apresiasi, novel remaja yang menyisipkan nilai-nilai
kebudayaan dan sikap saling menghargai perbedaan yang ada di dalamnya.
RESENSATOR : TRI
RAHAYU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar